Tuesday, September 30, 2014

Informan #7



            Tidaklah mudah menyetir tiap hari di ibukota seperti Jakarta, namun untuk pria bernama Suparmin ini menyetir di Jakarta merupakan aktivitas kesehariannya. Ia bekerja sebagai supir pribadi untuk keluarga yang tinggal di Jalan Kebon Besar, Jakarta Selatan. Setiap harinya ia memulai bekerja dari jam delapan pagi hingga lima sore. Tempat yang ia tinggali yaitu di Jalan Asem, Jakarta Selatan tidak jauh dari tempat ia bekerja. Sebagai supir pribadi terkadang waktu bekerja suka tidak tentu karena harus mengikuti majikan jika memang ia membutuhkan dirinya. Terkadang ia harus mengikuti pergi keluar kota untuk mengantarkan majikannya tersebut. Namun Suparmin yang sudah lama bekerja menjadi supir, sudah terbiasa dengan pekerjaannya. Demi menghidupkan istri serta empat anak perempuannya ia menerima pekerjaan yang ia jalankan tiap harinya. Untungnya, Suparmin mendapatkan hari libur pada hari Minggu serta jika ada libur nasional ia juga mendapatkan hari libur. Pada saat itulah ia banyak menghabiskan waktu bersama keluarganya. Kegiatan seperti membereskan bagian-bagian rumah yang rusak serta berolahraga menjadi kegiatan yang dilakukan bersama keluarganya saat waktu luang di rumah.

            Aktivitas yang paling digemari oleh keluarga Suparmin pada hari Minggu adalah lari bersama. Ia bisa mengitari kompleknya bersama keluarganya untuk berolahraga. Terkadang ia juga bisa menggunakan sepeda bersama anak dan istrinya untuk melakukan perjalanan yang jauh. Ia mengatakan bahwa keluarganya bisa melakukan perjalanan dengan sepeda hingga sepuluh kilometer. Destinasi yang dipilih oleh mereka adalah menuju ke daerah Parung atau Bogor. Kalau hanya berjalan kaki, Suparmin bersama keluarganya hanya sekitar berlari di dekat rumahnya saja. Walaupun hobi berlari dan bersepeda, Suparmin sendiri belum pernah mengikuti car free day yang berada di daerah Sudirman. Ia merasa lebih memilih bersama keluarga saja ke daerah-daerah yang lebih banyak pemandangan hijau.

            Ketika mempunyai waktu luang yang panjang, Suparmin juga tetap menggunakan waktu luangnya untuk menghabiskan waktu bersama keluarganya. Tempat wisata yang ia tuju adalah Gunung Kapur. Keluarga dan Suparmin sendiri memang menyukai melihat pemandangan di outdoor. Aktivitas yang dilakukan disana juga banyak seperti terdapat kolam renang disalah satu wilayah di Gunung Kapur serta pergi ke kebun teh. Beberapa tempat wisata di Jakarta juga pernah ia dan keluarganya kunjungi, seperti Taman Mini dan Ancol. Namun ia mengatakan, “saya kan membawa keluarga besar kalau berwisata makanya mencari tempat wisatanya yang murah meriah”. Parmin melanjutkan, “memang Ancol itu tempatnya elit tapi kalau hari libur itu sudah terlalu ramai, jadi sudah tidak nyaman akhirnya”. Maka dari itu ia lebih memilih untuk berwisata ke daerah pegununungan yang selain banyak tempat wisata yang murah, pemandangan dan suasanya juga lebih disukai oleh Suparmin dan keluarganya.

            Walaupun banyak menghabiskan waktu bersama keluarga, Suparmin juga mempunyai hobi yang ia lakukan hamper setiap hari, yaitu berolahraga. Olahraga yang ia gemari sangat banyak seperti futsal bulutangkis bahkan binaraga. Saat di rumah, ia rajin berolahraga binaraga sambil berkumpul dengan keluarganya di ruang keluarga. Untuk kegiatan futsal dan bulutangkis, ia biasanya melakukan kegiatan tersebut bersama warga sekitar rumahnya. Para tetangga juga rajin berolahraga di gelanggang olahraga tidak jauh dari tempat ia tinggal. Kebiasaan Suparmin berolahraga memang berawal dari masa ia bujangan. Ketika masih tinggal di kampungnya yaitu di Madium, ia rajin mengikuti olahraga bernama Setia Hati Terate. Olahraga tersebut merupakan bagian dari pencak silat yang memang berasal dari Madiun. Sejak sekolah, Suparmin sudah rajin mengikuti Setia Hati Terate hingga beberapa kali mengikuti perlombaan. Hingga masa kerjanya pun ia masih rajin mengikuti kegiatan tersebut. Namun pada tahun 2000, ketika anaknya sudah lahir, ia mulai mengurangi kegiatan yang ia gemari ini. Alasannya tentu karena keluarga dimana kesibukannya dari mulai bekerja dan menjadi seorang ayah menuntutnya untuk berhenti. Akan tetapi, kesukaannya pada olahraga tidak bisa dihentikan begitu saja. Ia mulai beralih melakukan olahraga binaraga. Selain karena dapat dilakukan dimana saja, ia bisa melakukan olahraga tersebut sambil berkumpul bersama keluarga.

            Suparmin juga mempunyai kegiatan lain disaat waktu luang yaitu mengaji. Memang kegiatan agama biasa Suparmin lakukan tidak hanya untuk sendiri namun bersama keluarga juga. Istrinya juga mengajar sebagai guru mengaji untuk anak-anak. Ia aktif mengikuti pengajian yang diadakan di dekat rumahnya. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin yang diadakan setiap malam Senin dan malam Rabu. Pengajian ini dilakukan oleh bapak-bapak di sekitar wilayah tempat ia tinggali sekarang, “kegiatan ini dilakukan juga selain untuk beribadah juga menjadi kegiatan yang dapat meningkatkan tali persaudaraan bersama tetangga sekitar” tutur Suparmin sekaligus mengakhiri wawancara.

Monday, September 29, 2014

Informan #6



            Perempuan berumur 16 tahun ini bernama Karlina Ratnasuri. Biasa di panggil Karlina oleh teman-temannya, ia sudah memasuki tahun kedua menjadi mahasiswa Binus Internasional. Kegiatan sehari-harinya tidak jauh dari tipikal mahasiswa biasanya. Ia berada di kampus bisa dari jam sembilan pagi hingga jam enam sore. Saat mempunyai waktu luang, ia banyak menghabiskan waktunya untuk pergi ke mal yang berada tidak jauh dari kampusnya yang terletak di daerah Senayan, Jakarta Pusat. Tepat di sebelah kampusnya adalah sebuah mal yang paling sering Karlina kunjungi yaitu Senayan City. Ia biasanya pergi bersama temannya untuk makan siang kesana karena jaraknya yang sangat dekat dan cukup dengan berjalan kaki saja. Selain makan siang, biasanya setelah pulang kampus ia juga akan pergi ke mal untuk hangout bersama teman-temannya di Starbucks. Selain karena dekat dengan kampusnya, Karlina memang menyukai minuman di Starbucks. Memang Karlina sendiri mengatakan bahwa harga di Starbucks relatif terjangkau dan suasanya yang nyaman membuat ia dan teman-temannya bisa berlama-lama hangout di Starbucks. Ketika menemui Karlina untuk berwawancara, ia juga sedang menghabiskan waktu bersama teman-temannya di Starbucks.

            Saat Karlina ingin menghabiskan waktu yang lama bersama temannya, ia akan pergi ke daerah SCBD atau Senopati. Terutama pada saat weekend, ia sering menghabiskan waktunya untuk hangout di daerah tersebut. Selain daerahnya masih terbilang dekat dengan tempat tinggal Karlina, yang berada di Hang Lekir, Jakarta Pusat, banyak restaurant yang sangat nyaman untuk dikunjungi serta makananan dan minumannya yang enak. Seperti pada hari Sabtu, ia bisa menghabiskan waktu begitu lama dari siang hari sampai malam hari bersama teman-temannya. Berbeda dengan saat ia bersama dengan teman-temannya, Karlina lebih sering menghabiskan waktu bersama keluarga untuk pergi ke tempat yang lebih jauh seperti Ancol ataupun Bekasi. Banyak tempat yang enak untuk pergi makan di Ancol seperti Jimbaran. Ia pernah beberapa kali datang kesana bersama keluarganya dan bagi Karlina, tempat serta makanan yang enak memang layak untuk dikunjungi. Daerah Ancol memang semakin banyak restaurant yang enak untuk hangout, namun selain itu, bagi Karlina tidak banyak tempat yang bisa di nikmati disana. Ia mengatakan, “pantainya sudah tidak bagus seperti dulu, airnya yang sudah kotor dan tidak terlihat sehat, makanya kalau kesana ya cuman untuk pergi makan saja”.

            Untuk Karlina sendiri, ia suka menghabiskan waktu luangnya untuk berolahraga. Saat ditanya mengapa alasannya, “karena berolahraga itu jadi cara untuk menghabiskan waktu luang yang bermanfaat” ujar Karlina. Ia memang rajin berolahraga di sebuah gym di Senayan City. Selain itu, karena keluarga Karlina mempunyai rumah di daerah Bekasi Timur, saat ia mengunjungi rumahnya ia akan berenang. Olahraga lain yang digemari oleh Karlina adalah lari bersama teman-temannya. Pada saat hari biasa juga, jika sempat ia akan lari memutari Gelora Bung Karno. Jika selesai kuliah, terutama pada sore hari, ia dan beberapa temannya suka untuk berlari disana. Ketika weekend, ia akan berlari pada hari Minggu karena adanya car free day, “lari saat car free day jadi bisa memotivasi untuk terus berolahraga karena saat itu bisa menikmati kota Jakarta, kota yang aku mau, sepi, tidak ada mobil” kata Karlina yang semangat saat menjelaskan alasannya. Selain itu, saat lari bersama teman-temannya, menjadi suatu penyemangat untuk berolahraga. Kegiatan lainnya yang ia sukai adalah mengikuti organisasi dance club. Memang semenjak SMA, Karlina menyukai kegiatan menari, namun dengan kesibukannya saat kuliah, ia lebih memilih untuk berolahraga di gym atau sekedar lari.
            Suatu kegiatan lain yang bisa menghilangkan stress bagi Karlina adalah menonton konser. Terutama untuk band yang sangat ia sukai, ia rela untuk menabung agar bisa menonton konser band tersebut. Walaupun harus datang keluar negeri pun, ia rela pergi demi band yang sangat ia sukai. Untuk di Jakarta sendiri, ia juga suka menonton beberapa konser. Namun ia menyayangkan tempat untuk menonton konser di Jakarta masih sangat terbatas dan menyulitkan untuk beberapa artis internasional yang besar untuk datang ke Jakarta. Dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Australia, tempat konser yang disediakan jauh lebih baik dan bisa mendatangkan berbagai macam artis internasional. Museum untuk seni juga belum sebanyak di negara-negara lain. Selain itu, mendatangi beberapa museum juga bisa menjadi salah satu kegiatan yang dapat menghabiskan waktu luang. Namun sangat disayangkan, di Jakarta masih tidak sebanyak yang ia harapkan dan cara mengiklankan untuk adanya suatu kegiatan seni di sebuah museum masih sangat kurang. Maka masih banyak anak mudah yang belum mengerti dan akhirnya mendatangi museum bukan menjadi pilihan mereka untuk menghabiskan waktu luang. Walaupun begitu, dibandingkan beberapa tahun yang lalu, acara konser serta kegiatan seni yang diadakan di beberapa tempat di Jakarta sudah lebih baik.

            Sebagai mahasiswa jurusan fashion management, Karlina menggunakan waktu luangnya untuk browsing berbagai macam runway serta mencari informasi mengenai fashion industry. Kegiatan tersebut ia lakukan saat ia sedang berada di kamar ataupun saat mengerjakan tugas. Karlina sendiri memang aktif menggunakan internet terutama untuk media sosial.

            Kegiatan traveling juga terkadang menjadi pilihan Karlina saat mendapatkan waktu luang yang panjang. Saat ditanyakan alasannya mengapa, “aku memang suka traveling, tempat-tempat baru gitu. Tapi aku juga engga mau pergi keluar negeri dulu, karena di Indonesia sendiri masih banyak tempat-tempat yang menurut aku treasure banget dan harus aku datangi” jawab Karlina. Akan tetapi Karlina menceritakan bahwa terbatasnya waktu serta budget yang dimilikinya membuat ia masih belum bisa melakukan traveling yang ia inginkan. Ia sendiri sudah mempunyai tempat-tempat tujuan yang ingin didatangi seperti Pulau Weh ataupun pergi ke Papua. Ia menjelaskan, “melakukan traveling ke tempat baru itu bisa menjadi experience yang berharga, dan sebenarnya aku rela mengeluarkan budget berapapun untuk bisa melihat Indonesia, tapi karena aku juga masih harus minta izin ke orang tua dan budget juga hanya bisa didapatkan oleh orang tua jadi masih sulit untuk melakukannya” sekaligus mengakhiri wawancara pada sore itu.

Informan #5



            Di umurnya yang sudah 46 tahun, Marminah masih bekerja sebagai pembantu rumah tangga di salah satu rumah di Cipete, Jakarta Selatan. Memasuki bulan kedua ia bekerja disana, Marminah sudah mulai terbiasa dengan pekerjaan yang ia lakukan setiap harinya. Sebelumnya Marminah juga bekerja sebagai pembantu rumah tangga di sebuah rumah di Kramat Batu, Jakarta Selatan. Awal mula ia bisa sampai Jakarta pertama kali adalah saat dua tahun yang lalu ia mengunjungi kakaknya. Ketika itu ia ditawarkan jika ia ingin bekerja dan pada akhirnya ia mulai bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Ia akhirnya sudah biasa dengan pekerjaan yang dilakukan oleh pembantu rumah tangga yaitu membersihkan rumah dan mencuci baju. Namun, Marminah masih belum bisa memasak dengan baik, dan karena pemilik rumah sudah biasa memasak, tugas yang diberikan hanya sekedar membersihkan rumah. Kegiatan yang ia lakukan dimulai dari pagi hari. Saat penghuni rumah sudah mulai pergi untuk bekerja ataupun ke sekolah, ia akan memulai untuk membersihkan rumah. Biasanya memang Marminah akan menunggu hingga semua pergi terlebih dahulu, agar ia lebih mudah untuk membersihkan kamar-kamar serta ruangan lain di dalam rumah tersebut. Membersihkan seluruh rumah tidak membutuhkan waktu yang begitu lama untuk Marminah. Biasanya sejam hingga dua jam sudah bisa membersihkan dan merapikan seluruh rumah. Setelah itu, ia biasanya memilih untuk beristirahat terlebih dahulu. Aktivitasnya di waktu luang tidak terlalu banyak. Ia memang lebih menyukai untuk beristirahat di kamar dibandingkan untuk melakukan kegiatan lain seperti menonton tv atau sekedar bercengkerama dengan para tetangga diluar. Marminah lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah saja, terutama di kamarnya. Saat ditanyakan apa saja yang ia lakukan, “tidur-tiduran” jawab Marminah dengan tertawa. Ia melanjutkan, “palingan mengaji di kamar”. Ia juga tidak suka keluar rumah terkecuali ada keperluan untuk membeli sesuatu di supermarket. Memang kegiatan yang ia lakukan setiap harinya tidak begitu banyak dan dia lebih sering pergi keluar jika bersama keluarganya.

            Kakak keduanya Marminah tinggal tidak jauh dari tempat ia bekerja sekarang yaitu di Tangerang. Ia bersama keluarga dari kakaknya dan keluarganya mempunyai kegiatan rekreasi yang rutin. Biasanya sekitar dua atau tiga bulan sekali, keluarga besarnya bersama dengan keluarga besar kakaknya akan pergi rekreasi ke suatu tempat yang sudah direncanakan. Memang kakaknya sendiri menyukai pergi rekreasi bersama keluarga. Dari mulai perencanaan, biaya hingga penyewaan tempat menginap ataupun mobil yang dipakai beramai-ramai, kakaknya mengurusi semua kebutuh untuk rekreasi tersebut, “Sudah menabung untuk rencana liburan panjang.” kata Marminah menceritakan pengalamannya melakukan rekreasi bersama keluarganya. Ada tempat favorit yang sangat disukai oleh tidak hanya Marminah, namun cucu serta anaknya, yaitu ke Taman Safari Cisarua. Sudah lima kali Marminah mengunjungi tempat tersebut semenjak ia mulai tinggal di Jakarta. Kegiatan rutin ini juga awalnya adalah inisiatif dari kakaknya. Ia mengatakan, “Bukan gimana-gimana ya kalau tidak gini kan kapan kumpulnya jadi sempet-sempetin”. Akhirnya kegiatan yang awalnya hanya sebagai cara berkumpul keluarga menjadi kegiatan rutin yang dilakukan jika ada libur panjang. Kakaknya sudah merencanakan dari jauh-jauh hari. Melalui telefon ia berkomunikasi bersama anak-anaknya untuk merencakanan rekreasi ini. Marminah sendiri mempunyai anak yang tinggal di Magelang. Anaknya bersama dengan keluarganya akan datang dari Magelang menuju ke Tangerang dengan mobil. Saat sampai disana, keluarga yang sudah berkumpul akan menuju dengan mobil yang cukup besar untuk menuju ke Puncak bersama-sama. Mereka biasanya menginap disalah satu rumah yang sudah disewa. Kegiatan yang dilakukan disana pun sudah direncanakan. Mulai dari pemandian air panas, memetik daun teh di kebun dan hingga akhirnya ke Taman Safari. Aktivitas di kebun teh juga digemari oleh keluarga Marminah. Pulang dari kebun teh ia bisa membawa pulang oleh-oleh teh yang merupakan hasil dari petikannya. Kalau di Taman Safari, keluarga Marminah bisa menghabiskan waktu hingga seharian penuh. Untuk mereka kegiatan di Taman Safari begitu banyak. Dimulai dari memasuki daerah Taman Safari dengan mobil sewaannya tersebut. Ia dan cucu-cucunya suka memberi makanan seperti wortel dari mobil untuk binatang-binatangnya. Bagi Marminah kegiatan tersebut memang sangat ia sukai, berbeda dengan kebun binatang lainnya. Setelah itu ia akan menghabiskan waktu dengan permainan-permainan yang disediakan disana. Naik kereta dan melihat atraksi adalah salah satu kegiatan yang bisa dilakukan di Taman Safari. Saat ditanyakan mengapa sampai bisa menyukai Taman Safari, “udah lima kali juga tidak bosen kesana soalnya emang suka” tutur Marminah. Bagi dirinya, berwisata ke Taman Safari menjadi salah satu kegiatan di waktu luang yang panjang paling favorit. Namun untuk di Jakarta sendiri terkadang ia bersama keluarganya juga suka berkunjung ke salah satu tempat rekreasi lainnya.

            Tempat-tempat rekreasi di Jakarta seperti Monas, Taman Mini, Ragunan, dan Ancol sudah pernah Marminah dan keluarganya kunjungi. Sebelum lebaran tahun ini, ia bersama keluarganya sempat mengunjungi Ancol dan mendatangi Sea World. Marminah juga menyukai datang kesana. Selain itu kegiatan yang dilakukan adalah bermain di pantai Ancol. Kesan Marminah terhadap pantai di Ancol sebenarnya tidak terlalu bersih karena banyak sampah. Berbeda kalau di Monas, menurutnya sudah bagus dan enak untuk dikunjungi. Ia juga pernah mendatangi Taman Mini serta Ragunan, namun keluarga tidak begitu suka datang kesana karena kurangnya kegiatan dan biasanya tidak memerlukan waktu yang lama sampai untuk menginap. Maka pergi wisata ke puncak akan menjadi tujuan utama jika ia bersama keluarganya ingin berlibur. Hanya saja jika terlalu sering kesana, keluarganya akan merasa bosan maka perlu diselingi dengan mendatangi tempat wisata lainnya.

            Pengalaman rekreasi terkadang tidak selalu mengesankan. Itulah yang pernah dialami Marminah saat mendatangi kebun binatang bogor. Dibandingkan dengan Taman Safari, disana tempatnya tidak terlalu enak karena bau dan kotor. Selain itu, Marminah sendiri memang menyukai Taman Safari karena bisa menggunakan kendaraan bermotor untuk melihat binatang. Jika di kebun binatang bogor, ia harus berjalan kaki untuk melihat-melihat binatang. Itu juga yang menjadi alasan mengapa ia hanya pernah sekali mengunjungi Ragunan, Jakarta Selatan. Hingga sekarang, tempat favoritnya memang Taman Safari, jika dibandingkan dengan tempat wisata lainnya ia akan selalu memilih untuk pergi kesana, “sudah lima kali ke taman safari dan saya tidak bosan juga kesana”, tutur Marminah sekaligus mengakhiri wawancara dengannya.

Informan #4



            Akrab disapa Triko, pria dengan tiga anak ini bekerja sebagai wiraswasta. Ia bersama dengan keluarganya tinggal di Jalan Lorong, Jakarta Utara. Pekerjaan yang ia lakukan dari mulai Senin hingga Jumat merupakan pekerjaan yang tidak tetap, karena sebagai wiraswasta yang bekerja di bidang jasa, ia membantu para konsumennya untuk mengurus kebutuhan-kebutuhan untuk melengkapi surat penting. Pekerjaannya memang berhubungan dengan pemerintahan daerah. Jam kerja yang dimiliki Triko juga pada akhirnya mengikuti jam kerja kantor pemerintahan. Biasanya, kantor pemerintahan mulai buka jam sembilan pagi. Triko akan berangkat menuju kesana biasanya baru jam sepuluh pagi. Saat ditanyakan mengapa, “kantor pemerintah kan kalau buka baru jam sembilan, kalau saya sudah sampai sana jam sembilan biasanya belum ada orang. Makanya saya baru berangkat jam sepuluh dari rumah biar sampai sana sudah ada yang melayani” tutur Triko. Aktivitas yang dilakukan juga tidak selalu sama tergantung kebutuhan dari konsumennya. Misalnya saja ada yang membutuhkan jasa untuk melengkapi suatu surat penting, ia harus mendatangi berbagai tempat seperti ke kecamatan lalu ke kota ataupun ke notaris untuk memenuhi permintaan dari konsumennya. Maka terkadang hasil yang didapatkan tidak selalu tepat. Ia mengatakan, “ penghasilan tidak tentu tergantung pekerjaan yang didapat. Wiraswasta ini kan bisa dibilang sebagai direktur perusahaan sendiri jadi untuk mendapatkan penghasilan benar-benar harus mencari”. Walaupun begitu, pekerjaan yang ia lakukan ini, sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga seperti membiayai sekolah anak ataupun untuk rekreasi.

            Mengikuti jam kerja kantor pemerintahan, ia juga mempunyai hari libur pada Sabtu dan Minggu.  Triko yang mempunyai hobi memancing biasanya mempunyai kegiatan memancing bersama teman-temannya di Ancol. Ia menyukai pergi memancing di laut lepas. Biasanya ia bersama temannya rela hingga menyewa kapal untuk berangkat memancing ikan di laut. Mulai dari jam tiga pagi, Triko biasanya sudah pergi menuju Ancol yang tidak terlalu jauh dari tempat yang ia tinggali. Berkumpul di dermaga, ia bertemu teman-temannya untuk siap berangkat dengan kapal yang sudah ia sewa. Perlengkapan yang ia bawa juga sudah siap, seperti pancingan dan umpannya, makanan serta minuman, dan tidak lupa membawa rokok. Ia bisa menghabiskan waktu berjam-jam di laut demi mendapatkan ikan. Baru saat sudah pagi ia bersama teman-temannya kembali menuju dermaga. Aktivitas yang ia gemari ini tentu dilakukan hanya pada hari weekend, karena tidak hanya dirinya, teman-temannya juga mempunyai pekerjaan serta keluarga. Terkadang masing-masing individu mempunyai kesibukan sendiri, entah itu ada acara bersama keluarga ataupun kegiatan kantor yang tidak bisa ditinggalkan. Triko sendiri mengatakan bahwa kalau ada kegiatan bersama keluarga ia harus mengundur kegiatan mancingnya tersebut. Maka dari itu, kegiatan mancing ini biasanya sudah direncanakan bersama rekan-rekannya dari jauh hari.

            Kegiatannya bersama keluarga juga tidak pernah dilupakan oleh Triko. Ia banyak menghabiskan waktu bersama keluarganya. Kadang Triko juga suka mengajak keluarganya untuk ikut memancing namun tidak seperti yang dilakukan bersama rekan-rekannya. Selain memancing, kegiatan di Ancol juga banyak yang bisa dilakukan bersama keluarga. Bagi dirinya, Ancol itu merupakan tempat yang lengkap, “Tidak hanya dekat, Ancol itu apa saja ada jadi kalau kesana itu ya efisien” kata Triko yang semangat menceritakan kegiatannya bersama keluarga. Walaupun begitu, anak-anaknya yang sudah menjadi mahasiswa terkadang lebih memilih untuk pergi ke mal. Keluarganya suka mengunjungi mal yang berada di daerah Kelapa Gading. Selain karena alasan dekat dengan tempat tinggalnya, mal yang berada di Kelapa Gading, bagi Triko, terbilang lengkap. Kuliner yang tersedia di Kelapa Gading juga begitu banyak seperti Daeng Tata yang terkenal karena iganya. Kegiatan menonton film juga sering dilakukan oleh keluarga Triko dan tempat yang menjadi pilihan tentu berada di salah satu mal di Kelapa Gading. Namun, sempat suatu hari Triko mengalami pengalaman yang tidak begitu mengesankan saat mengunjungi suatu restaurant di Kelapa Gading. Ia menceritakan, “pernah saya makan di satu restaurant, di menunya tidak ada harganya dan saat kita sudah makan, harga dengan kualitas rasa makanan serta servisnya tidak sesuai”. Ia sangat menyesali pernah mendatangi restaurant tersebut dan menjadi suatu pelajaran untuk lebih berhati-hati saat memilih tempat makan. Pengalaman lain yang pernah dirasakan oleh Triko adalah saat ia mengunjungi Pondok Indah Mal. Bagi Triko jarak yang ditempuh untuk sampai kesana terbilang jauh dan saat sudah sampai ternyata mal tersebut terlalu ramai, “mencari parker saja sudah bisa setengah jam lebih dan isinya juga kebanyakan abg-abg” ujar Triko dengan nada yang menunjukkan kekesalan. Ia melanjutkan, “di pim juga lebih banyak butik yang harganya di atas jadi tidak banyak yang bisa di beli, kalau di mal yang di Kelapa Gading, ada butik juga tapi ada juga toko-toko yang untuk kelas menengah”. Memang semenjak saat itu, Triko lebih memilih untuk berkunjung ke mal yang berada di Kelapa Gading saja.

            Mengunjungi keluarga lainnya juga menjadi salah satu kegiatan yang disukai, tidak hanya Triko namun istri dan anaknya juga. Ia terkadang suka menginap di salah satu rumah saudaranya yang berada di daerah Jakarta Selatan. Untuk Triko mengunjungi keluarga menjadi salah satu aktivitas untuk mempererat tali persaudaraan. Anak-anaknya juga bisa berkumpul bersama saudara-saudaranya membuat Triko semakin senang dengan akrabnya keluarga besarnya tersebut. Jika ada waktu luang yang panjang, ia bersama keluarganya juga suka untuk pergi ke Bandung bersama. Biasanya ia dan istri serta anaknya memilih untuk menginap dua atau tiga hari di Bandung. Banyaknya kegiatan yang dapat dilakukan disana menjadi alasan mengapa ia dan keluarganya menyukai datang kesana. Bagi Triko, pergi ke Bandung atau menghabiskan waktu bersama keluarga ataupun temannya menjadi kegiatan di waktu luang yang paling ia sukai, dan dengan perkataan tersebut, mengakhiri perbincangan pada sore itu.