Widyawati atau akrab di sapa Widy
adalah wanita berumur 55 tahun yang bekerja sebagai pengelola catering. Ibu
dengan dua anak ini mempunyai kegiatan rutin menyiadakan catering untuk salah
satu kantin di rumah sakit sekitar MT. Haryono, Jakarta Timur. Bersama dengan
anak puterinya, ia juga tinggal tidak jauh dengan tempat ia bekerja, yaitu di
Cawang, Jakarta Timur. Kesehariannya, ia memulai pekerjaannya dari jam empat
pagi untuk mulai menyiapkan makanan yang akan dihidangkan hingga siang hari ia
membereskan kantin tempat ia bekerja. Ia juga tidak lupa menyiapkan makanan
untuk anak puterinya yang masih kuliah serta membereskan rumah. Kegiatannya
yang diawali begitu pagi tidak membuat Widy patah semangat untuk bekerja.
Justru ia menyukai apa yang ia kerjakan selama ini. Mempunyai sebuah catering
merupakan hal yang membahagiakan Widy karena Widy sendiri memang seseorang yang
mempunyai hobi memasak. Tiap harinya, dari mulai Senin hingga Jumat, ia harus
sudah pergi dari jam enam pagi untuk menyiapkan makanan di kantinnya. Kantin
dimana ia bekerja biasanya melayani untuk para pasien yang sedang melakukan general check-up di rumah sakit
tersebut. Maka, biasanya Widy sudah mulai bekerja melayani para pasien dari
sekitar jam sepuluh pagi. Kegiatan selama di kantin tidaklah begitu lama,
karena pada jam dua belas atau selambat-lambatnya jam dua siang, ia sudah bisa
merapikan kantinnya. Setelah bekerja, ia gunakan waktu tersebut untuk
berbelanja bahan masakan di sebuah pasar swalayan dekat dengan tempat ia
bekerja. Saat di rumah, kegiatan yang ia lakukan tidak jauh dari pekerjaan
seorang ibu rumah tangga. Selain menyiapkan bahan masakan untuk esok hari, ia
akan membersihkan rumah atau sekedar beristirahat.
Widy lebih banyak menggunakan waktu
luangnya selama di rumah. Ia selesai dari pekerjaannya memang lebih cepat dari
karyawan kantor biasanya, maka ia gunakan waktu tersebut untuk beristirahat.
Aktivitas yang ia suka lakukan saat mempunyai waktu luang adalah menonton TV.
Saat ditanyakan mengapa ia menjawab, “karena kalau pagi saya sudah ketinggalan
berita karena langsung berangkat ke kantin, jadi kalau sudah di rumah saya
menonton tv biar tahu berita dan kadang suka nonton acara lainnya”. Terkadang
Widy juga menggunakan waktunya untuk tidur siang. Jika anak perempuannya sudah
pulang, ia gunakan waktu tersebut untuk mengobrol dengan anaknya. Memang
pekerjaan yang dilakukan Widy membuat ia tidak sempat untuk berbincang dengan
anaknya. Ia mengatakan bahwa ia ingin mengetahui kegiatan sehari-hari anaknya
juga, maka kalau sudah pulang kuliah, jika anaknya tidak sedang beristirahat ia
akan mengobrol dengan anaknya.
Waktu luang Widy juga digunakan
untuk berpergian ke mal. Bagi Widy, pergi ke mal merupakan kegiatan refreshing dari pekerjaan. Terkadang
selesai pekerjaan, ia juga suka mengunjungi mal. Mal yang ia senang kunjungi
adalah Mal Kota Kasablanka. Tempat makan dan toko perbelanjaan yang lengkap
serta suasana yang nyaman menjadi alasan bagi Widy untuk mengunjungi mal
tersebut. Mal Kota Kasablanka juga dekat dengan daerah perkantoran di Kuningan,
maka banyak karyawan kantoran mengunjungi mal tersebut. Widy menyukai suasana
yang terdapat di Kota Kasablanka. Selain itu, untuk mencapai kesana juga mudah.
Ia biasa menggunakan transportasi umum untuk berpergian. Widy mengunjungi mal tidak
hanya dengan keluarga saja, namun ia suka bertemu dengan teman-temannya di
beberapa mal di Jakarta.
Widy tidak hanya suka mengunjungi
mal, ia juga suka mengunjungi pasar tradisional terutama Pasar Jatingera.
Kebutuhan bahan masakan dalam jumlah banyak membuat Widy harus mengunjungi
pasar tradisional. Selain harga murah karena dapat membeli dalam jumlah besar,
bahan-bahan yang tersedia juga mempunyai kualitas yang lumayan baik. Namun
memang berbelanja di pasar tradisional terkadang tidak begitu enak. Pengalaman
buruk saat belanja di Pasar Jatinegara membuat Widy tidak lagi mau mengunjungi
lantai atas di pasar tersebut. Eskalatornya yang mati serta tempatnya yang
kotor membuat Widy kesulitan berbelanja di Pasar Jatinegara. Terutama buat Widy
yang sudah berumur lebih dari lima puluh tahun, berbelanja dalam suasana
tersebut tidaklah mudah. Ia pernah mengalami harus mengangkat belanja yang
begitu banyak dari lantai enam dan turun melalui tangga biasa karena
eskalatornya yang mati. Selain itu, banyak sekali tali rafia di lantai yang
tidak dibersihkan pernah membuat Widy hampir jatuh. Namun pengalaman-pengalaman
tersebut tidak membuat Widy berhenti mengunjungi Pasar Jatinegara, melainkan
menjadi pelajaran untuk lebih berhati-hati saat mengunjungi pasar tradisional.
Saat weekend, Widy menyukai pergi untuk berenang dengan anaknya. Dekat
dengan rumahnya, ada sebuah tempat berenang yang biasa ia kunjungi. Namun,
terkadang Widy juga suka pergi untuk menonton film di bioskop pada saat weekend. Ia suka update mengenai film-film yang tayang di bioskop. Dia bersama
anaknya akan pergi menonton film berdua. Memang ia sendiri suka menghabiskan
waktu bersama anaknya karena dengan kesibukannya mengurus catering, waktu
bersama anaknya terbatas. Jika saat libur, ia juga akan lebih memilih untuk
pergi keluar kota bersama keluarganya. Kota yang paling ia sering kunjungi
adalah Bandung. Selain karena tujuan kuliner, ia menyukai kota Bandung karena
suasana serta udaranya yang segar. “Banyak tempat kuliner baru yang outdoor di Bandung seperti floating market dan Dusun Bambu. Saya
sendiri memang suka ke tempat yang adem dan udara bersih” tutur Widy.
Selain itu, tempat kuliner di
Bandung lebih mudah dikunjungi dibandingkan di Jakarta karena adanya kendaraan
umum yang disediakan khusus untuk mengantarkan para pengunjung dari satu tempat
kuliner ke tempat lainnya. Widy sendiri mengharapkan jika di Jakarta tersedia
suatu transportasi seperti itu, yang memudahkan para pengunjungnya untuk
melakukan wisata kuliner, karena memang sulitnya berpergian di Jakarta akibat
kemacetan membuat Widy jadi sulit untuk melakukan wisata kuliner di kota yang
ia tinggali. Terutama untuk seseorang yang sudah berumur kepala lima, tenaga
untuk melakukan perjalanan sudah tidak sama lagi seperti dulu. Selain itu, bagi
Widy waktu luang yang ia punya sangatlah penting. Ia ingin menggunakannya
dengan baik. Namun kemacetan yang ada di Jakarta hanya membuat Widy membuang
waktu luangnya berlama-lama di jalan. Ia mengharapkan kemacetan di Jakarta
dapat ditanggulangi dengan lebih baik lagi. “waktu adalah uang, bagi saya
memang waktu yang benar-benar saya harus berbuat sesuatu untuk masa depan anak
saya, masa depan saya juga, harus digunakan dengan sebaiknya” ungkap Widy
sekaligus mengakhiri wawancara singkat ini.
No comments:
Post a Comment