Saturday, September 27, 2014

Informan #1



            Widyawati atau akrab di sapa Widy adalah wanita berumur 55 tahun yang bekerja sebagai pengelola catering. Ibu dengan dua anak ini mempunyai kegiatan rutin menyiadakan catering untuk salah satu kantin di rumah sakit sekitar MT. Haryono, Jakarta Timur. Bersama dengan anak puterinya, ia juga tinggal tidak jauh dengan tempat ia bekerja, yaitu di Cawang, Jakarta Timur. Kesehariannya, ia memulai pekerjaannya dari jam empat pagi untuk mulai menyiapkan makanan yang akan dihidangkan hingga siang hari ia membereskan kantin tempat ia bekerja. Ia juga tidak lupa menyiapkan makanan untuk anak puterinya yang masih kuliah serta membereskan rumah. Kegiatannya yang diawali begitu pagi tidak membuat Widy patah semangat untuk bekerja. Justru ia menyukai apa yang ia kerjakan selama ini. Mempunyai sebuah catering merupakan hal yang membahagiakan Widy karena Widy sendiri memang seseorang yang mempunyai hobi memasak. Tiap harinya, dari mulai Senin hingga Jumat, ia harus sudah pergi dari jam enam pagi untuk menyiapkan makanan di kantinnya. Kantin dimana ia bekerja biasanya melayani untuk para pasien yang sedang melakukan general check-up di rumah sakit tersebut. Maka, biasanya Widy sudah mulai bekerja melayani para pasien dari sekitar jam sepuluh pagi. Kegiatan selama di kantin tidaklah begitu lama, karena pada jam dua belas atau selambat-lambatnya jam dua siang, ia sudah bisa merapikan kantinnya. Setelah bekerja, ia gunakan waktu tersebut untuk berbelanja bahan masakan di sebuah pasar swalayan dekat dengan tempat ia bekerja. Saat di rumah, kegiatan yang ia lakukan tidak jauh dari pekerjaan seorang ibu rumah tangga. Selain menyiapkan bahan masakan untuk esok hari, ia akan membersihkan rumah atau sekedar beristirahat.

            Widy lebih banyak menggunakan waktu luangnya selama di rumah. Ia selesai dari pekerjaannya memang lebih cepat dari karyawan kantor biasanya, maka ia gunakan waktu tersebut untuk beristirahat. Aktivitas yang ia suka lakukan saat mempunyai waktu luang adalah menonton TV. Saat ditanyakan mengapa ia menjawab, “karena kalau pagi saya sudah ketinggalan berita karena langsung berangkat ke kantin, jadi kalau sudah di rumah saya menonton tv biar tahu berita dan kadang suka nonton acara lainnya”. Terkadang Widy juga menggunakan waktunya untuk tidur siang. Jika anak perempuannya sudah pulang, ia gunakan waktu tersebut untuk mengobrol dengan anaknya. Memang pekerjaan yang dilakukan Widy membuat ia tidak sempat untuk berbincang dengan anaknya. Ia mengatakan bahwa ia ingin mengetahui kegiatan sehari-hari anaknya juga, maka kalau sudah pulang kuliah, jika anaknya tidak sedang beristirahat ia akan mengobrol dengan anaknya.

            Waktu luang Widy juga digunakan untuk berpergian ke mal. Bagi Widy, pergi ke mal merupakan kegiatan refreshing dari pekerjaan. Terkadang selesai pekerjaan, ia juga suka mengunjungi mal. Mal yang ia senang kunjungi adalah Mal Kota Kasablanka. Tempat makan dan toko perbelanjaan yang lengkap serta suasana yang nyaman menjadi alasan bagi Widy untuk mengunjungi mal tersebut. Mal Kota Kasablanka juga dekat dengan daerah perkantoran di Kuningan, maka banyak karyawan kantoran mengunjungi mal tersebut. Widy menyukai suasana yang terdapat di Kota Kasablanka. Selain itu, untuk mencapai kesana juga mudah. Ia biasa menggunakan transportasi umum untuk berpergian. Widy mengunjungi mal tidak hanya dengan keluarga saja, namun ia suka bertemu dengan teman-temannya di beberapa mal di Jakarta.

            Widy tidak hanya suka mengunjungi mal, ia juga suka mengunjungi pasar tradisional terutama Pasar Jatingera. Kebutuhan bahan masakan dalam jumlah banyak membuat Widy harus mengunjungi pasar tradisional. Selain harga murah karena dapat membeli dalam jumlah besar, bahan-bahan yang tersedia juga mempunyai kualitas yang lumayan baik. Namun memang berbelanja di pasar tradisional terkadang tidak begitu enak. Pengalaman buruk saat belanja di Pasar Jatinegara membuat Widy tidak lagi mau mengunjungi lantai atas di pasar tersebut. Eskalatornya yang mati serta tempatnya yang kotor membuat Widy kesulitan berbelanja di Pasar Jatinegara. Terutama buat Widy yang sudah berumur lebih dari lima puluh tahun, berbelanja dalam suasana tersebut tidaklah mudah. Ia pernah mengalami harus mengangkat belanja yang begitu banyak dari lantai enam dan turun melalui tangga biasa karena eskalatornya yang mati. Selain itu, banyak sekali tali rafia di lantai yang tidak dibersihkan pernah membuat Widy hampir jatuh. Namun pengalaman-pengalaman tersebut tidak membuat Widy berhenti mengunjungi Pasar Jatinegara, melainkan menjadi pelajaran untuk lebih berhati-hati saat mengunjungi pasar tradisional.

            Saat weekend, Widy menyukai pergi untuk berenang dengan anaknya. Dekat dengan rumahnya, ada sebuah tempat berenang yang biasa ia kunjungi. Namun, terkadang Widy juga suka pergi untuk menonton film di bioskop pada saat weekend. Ia suka update mengenai film-film yang tayang di bioskop. Dia bersama anaknya akan pergi menonton film berdua. Memang ia sendiri suka menghabiskan waktu bersama anaknya karena dengan kesibukannya mengurus catering, waktu bersama anaknya terbatas. Jika saat libur, ia juga akan lebih memilih untuk pergi keluar kota bersama keluarganya. Kota yang paling ia sering kunjungi adalah Bandung. Selain karena tujuan kuliner, ia menyukai kota Bandung karena suasana serta udaranya yang segar. “Banyak tempat kuliner baru yang outdoor di Bandung seperti floating market dan Dusun Bambu. Saya sendiri memang suka ke tempat yang adem dan udara bersih” tutur Widy.

            Selain itu, tempat kuliner di Bandung lebih mudah dikunjungi dibandingkan di Jakarta karena adanya kendaraan umum yang disediakan khusus untuk mengantarkan para pengunjung dari satu tempat kuliner ke tempat lainnya. Widy sendiri mengharapkan jika di Jakarta tersedia suatu transportasi seperti itu, yang memudahkan para pengunjungnya untuk melakukan wisata kuliner, karena memang sulitnya berpergian di Jakarta akibat kemacetan membuat Widy jadi sulit untuk melakukan wisata kuliner di kota yang ia tinggali. Terutama untuk seseorang yang sudah berumur kepala lima, tenaga untuk melakukan perjalanan sudah tidak sama lagi seperti dulu. Selain itu, bagi Widy waktu luang yang ia punya sangatlah penting. Ia ingin menggunakannya dengan baik. Namun kemacetan yang ada di Jakarta hanya membuat Widy membuang waktu luangnya berlama-lama di jalan. Ia mengharapkan kemacetan di Jakarta dapat ditanggulangi dengan lebih baik lagi. “waktu adalah uang, bagi saya memang waktu yang benar-benar saya harus berbuat sesuatu untuk masa depan anak saya, masa depan saya juga, harus digunakan dengan sebaiknya” ungkap Widy sekaligus mengakhiri wawancara singkat ini.

No comments:

Post a Comment