Pria berumur
38 tahun ini sudah bekerja sebagai pedagang sayur selama lebih dari dua puluh
tahun. Padaskim, atau biasa di sapa Kimpul, menjalani kehidupan sehari-harinya
berjualan di satu pangkalan di Jalan Abuserin, Jakarta Selatan. Saat ditemui
pada pagi hari sekitar jam delapan pagi, Kimpul sedang berjualan melayani para
pembelinya yang kebanyakan adalah perempuan. Sambil memotong ayam, ia
berbincang dengan para pembelinya membahas harga serta sayur atau daging yang
tersedia di gerobaknya tersebut. Memulai pembicaraan mengenai kegiatan
sehari-hari, Kimpul menceritakan bahwa ia sudah menjadi pedagang sayur semenjak
ia datang ke Jakarta. Ia sendiri berasal dari Kuningan, Jawa Barat, dan pada
saat ia datang pertama kali ke Jakarta adalah untuk bekerja bersama kakaknya.
Dulu kakaknya juga bekerja sebagai pedagang sayur. Ia belajar dari kakaknya
bagaimana berjualan sayur untuk beberapa tahun. Setelah itu, ia pun mulai
berjualan sendiri di sekitar Fatmawati, Jakarta Selatan. Bertahun-tahun ia
menekuni pekerjaannya tersebut. Kegiatan yang ia lakukan setiap hari sudah
menjadi rutinitas. Untuk Kimpul tidak ada hari libur, ia akan berjualan sayur
dari Senin hingga Minggu. Berawal dari perjalanannya menuju Pasar Cipete pada
jam tiga pagi untuk berbelanja sayur dan barang-barang lainnya. Lalu pada jam
enam pagi ia sudah siap menjual kembali barang-barang yang ia beli kepada para
pembeli langganannya. Kegiatan ini ia lakukan tiap hari hingga jam empat sore
tanpa istirahat, karena jika ia sudah selesai berjualan di tempat pangkalannya,
ia biasanya mendatangi beberapa rumah dekat dengan pangkalannya untuk menagih
utang belanja dan mengantarkan titipan belanjaannya. Baru pada sore hari, ia
sudah bisa pulang kembali ke rumahnya yang berada di Jalan Sasak, Jakarta
Selatan. Bersama saudaranya ia tinggal hanya berdua saja. Sudah beberapa tahun
ia menetap disana. Kimpul memang sudah berkeluarga, namun keluarganya tinggal
di kampungnya yang terletak di Kuningan, Jawa Barat. Sudah beberapa tahun ia
hanya tinggal bersama saudaranya tersebut.
Kegiatannya
saat waktu luang setelah bekerja lebih banyak digunakan untuk istirahat, karena
pekerjaannya yang dimulai pada dini hari, ia akan lebih memilih menggunakan
waktunya untuk tidur atau sekedar menonton tv di rumah. Ia biasa menonton acara-acara
di TV seperti berita dan reality show.
Namun acara yang paling ia tunggu ada pertandingan bola. Sebagai penggemar
bola, ia biasa menunggu-nunggu pertandingan bola yang ditayangkan di TV. Kimpul
biasa menghafal jadwal pertandingan dari koran yang ia baca. Pertandingan yang
paling ia suka tonton adalah saat tim favoritnya, Persib Bandung, bertanding.
Berasal dari Jawa Barat, memang Kimpul merupakan penggemar Persib Bandung. Awal
mula ia menggemari sepak bola adalah dari saat ia masih remaja. Ketika di
kampung, ia biasa bermain bersama teman-temannya. Hingga sekarang, ia masih
menjadi penggemar bola yang setia dan tidak pernah ketinggalan menonton
pertandingan bola. Namun, Kimpul sendiri belum pernah menonton bola secara
langsung. Saat ditanyakan mengapa, ia menjawab “nonton bola disini suka rusuh
jadi males, terus suka macet juga”. Memang Kimpul belum ada keinginan untuk
menonton pertandingan tim kesayangannya. Bagi dia menonton di televisi saja
sudah cukup. Selain itu, Kimpul juga suka tim sepak bola luar negeri seperti
Chelsea dan Real Madrid. Ia menggemari kedua tim tersebut karena selain
permainannya bagus bagi Kimpul dan ada pemain favoritnya yaitu Ronaldo dan
Lampard, sebelum ia pindah ke Manchester City. Namun tetap Kimpul lebih sering
menonton pertandingan sepak bola dalam negeri. Ia tidak mempunyai pemain
favorit yang spesifik di Persib Bandung. Ia memang menggemari tim tersebut
secara keseluruhan.
Ketika libur
nasional, Kimpul juga tetap bekerja berjualan sayur di pangkalannya. Bagi
dirinya tidak ada hari libur sedikit pun kecuali saat lebaran. Alasannya adalah
saat hari libur dan biasanya pada saat bulan puasa, justru penjualan Kimpul
bisa meningkat. Untuk mendapatkan penghasilan yang lebih ia merelakan berlibur
dan bertemu keluarganya. Hanya pada saat lebaran ia akan pulang ke kampungnya
bertemu keluarga. Bapak dengan tiga anak ini mempunyai pekerjaan lain saat
pulang ke kampungnya. Ia bekerja membajak sawah atau membersihkan kebun. Bahkan
saat ia pulang ke kampung untuk bertemu keluarga, ia akan tetap bekerja.
Istrinya yang mempunyai warung di sebuah sekolah juga ikut membantu Kimpul
bekerja. Hanya saat anak-anaknya menginginkan untuk berlibur ke suatu tempat
baru ia dan istrinya akan menemani anak-anaknya untuk pergi ke sebuah tempat
rekreasi dekat dengan kampungnya tersebut. Sekitar Kuningan, Jawa Barat, tidak
jauh dari tempat ia dan keluarganya tinggal terdapat sebuah tempat rekreasi
dengan kolam renang, pemandian air panas serta tempat bermain anak-anak. Hanya
dengan membayar Rp 25,000 per orang untuk tiket masuk, ia bersama keluarganya
sudah bisa menikmati seluruh fasilitas dari tempat rekreasi tersebut. Selain
itu, keluarga Kimpul lebih banyak menghabiskan waktu di rumahnya sekaligus
bekerja.
Dulu ia
bersama keluarganya sempat tinggal di Jakarta. Pada saat itu ia masih tinggal
hanya bersama istrinya. Ketika ia sudah punya anak, istrinya merasa akan lebih
nyaman jika ia tinggal di kampung saja. Namun karena tuntutan pekerjaan, ia
akhirnya memilih tinggal di Jakarta dan istri serta anaknya menetap di
kampungnya. Hanya beberapa kali saja keluarganya mengunjungi Kimpul untuk
berlibur. Kimpul mengatakan, “Anak sukanya cuman ke Ragunan sama ke Taman Mini,
kalau ke Ancol kejauhan, panas”. Namun ia menambahkan kalau keluarganya akan
tetap memilih untuk berlibur di daerah Kuningan karena bagi mereka, kampungnya
sudah sangat nyaman baik untuk ditinggali ataupun menjadi tempat berlibur ke
daerah di sekitarnya, dengan mengatakan hal tersebut mengakhiri wawancara yang
dilakukan pada pagi itu.
No comments:
Post a Comment