Monday, September 29, 2014

Informan #3



            Pria berumur 38 tahun ini sudah bekerja sebagai pedagang sayur selama lebih dari dua puluh tahun. Padaskim, atau biasa di sapa Kimpul, menjalani kehidupan sehari-harinya berjualan di satu pangkalan di Jalan Abuserin, Jakarta Selatan. Saat ditemui pada pagi hari sekitar jam delapan pagi, Kimpul sedang berjualan melayani para pembelinya yang kebanyakan adalah perempuan. Sambil memotong ayam, ia berbincang dengan para pembelinya membahas harga serta sayur atau daging yang tersedia di gerobaknya tersebut. Memulai pembicaraan mengenai kegiatan sehari-hari, Kimpul menceritakan bahwa ia sudah menjadi pedagang sayur semenjak ia datang ke Jakarta. Ia sendiri berasal dari Kuningan, Jawa Barat, dan pada saat ia datang pertama kali ke Jakarta adalah untuk bekerja bersama kakaknya. Dulu kakaknya juga bekerja sebagai pedagang sayur. Ia belajar dari kakaknya bagaimana berjualan sayur untuk beberapa tahun. Setelah itu, ia pun mulai berjualan sendiri di sekitar Fatmawati, Jakarta Selatan. Bertahun-tahun ia menekuni pekerjaannya tersebut. Kegiatan yang ia lakukan setiap hari sudah menjadi rutinitas. Untuk Kimpul tidak ada hari libur, ia akan berjualan sayur dari Senin hingga Minggu. Berawal dari perjalanannya menuju Pasar Cipete pada jam tiga pagi untuk berbelanja sayur dan barang-barang lainnya. Lalu pada jam enam pagi ia sudah siap menjual kembali barang-barang yang ia beli kepada para pembeli langganannya. Kegiatan ini ia lakukan tiap hari hingga jam empat sore tanpa istirahat, karena jika ia sudah selesai berjualan di tempat pangkalannya, ia biasanya mendatangi beberapa rumah dekat dengan pangkalannya untuk menagih utang belanja dan mengantarkan titipan belanjaannya. Baru pada sore hari, ia sudah bisa pulang kembali ke rumahnya yang berada di Jalan Sasak, Jakarta Selatan. Bersama saudaranya ia tinggal hanya berdua saja. Sudah beberapa tahun ia menetap disana. Kimpul memang sudah berkeluarga, namun keluarganya tinggal di kampungnya yang terletak di Kuningan, Jawa Barat. Sudah beberapa tahun ia hanya tinggal bersama saudaranya tersebut.

            Kegiatannya saat waktu luang setelah bekerja lebih banyak digunakan untuk istirahat, karena pekerjaannya yang dimulai pada dini hari, ia akan lebih memilih menggunakan waktunya untuk tidur atau sekedar menonton tv di rumah. Ia biasa menonton acara-acara di TV seperti berita dan reality show. Namun acara yang paling ia tunggu ada pertandingan bola. Sebagai penggemar bola, ia biasa menunggu-nunggu pertandingan bola yang ditayangkan di TV. Kimpul biasa menghafal jadwal pertandingan dari koran yang ia baca. Pertandingan yang paling ia suka tonton adalah saat tim favoritnya, Persib Bandung, bertanding. Berasal dari Jawa Barat, memang Kimpul merupakan penggemar Persib Bandung. Awal mula ia menggemari sepak bola adalah dari saat ia masih remaja. Ketika di kampung, ia biasa bermain bersama teman-temannya. Hingga sekarang, ia masih menjadi penggemar bola yang setia dan tidak pernah ketinggalan menonton pertandingan bola. Namun, Kimpul sendiri belum pernah menonton bola secara langsung. Saat ditanyakan mengapa, ia menjawab “nonton bola disini suka rusuh jadi males, terus suka macet juga”. Memang Kimpul belum ada keinginan untuk menonton pertandingan tim kesayangannya. Bagi dia menonton di televisi saja sudah cukup. Selain itu, Kimpul juga suka tim sepak bola luar negeri seperti Chelsea dan Real Madrid. Ia menggemari kedua tim tersebut karena selain permainannya bagus bagi Kimpul dan ada pemain favoritnya yaitu Ronaldo dan Lampard, sebelum ia pindah ke Manchester City. Namun tetap Kimpul lebih sering menonton pertandingan sepak bola dalam negeri. Ia tidak mempunyai pemain favorit yang spesifik di Persib Bandung. Ia memang menggemari tim tersebut secara keseluruhan.

            Ketika libur nasional, Kimpul juga tetap bekerja berjualan sayur di pangkalannya. Bagi dirinya tidak ada hari libur sedikit pun kecuali saat lebaran. Alasannya adalah saat hari libur dan biasanya pada saat bulan puasa, justru penjualan Kimpul bisa meningkat. Untuk mendapatkan penghasilan yang lebih ia merelakan berlibur dan bertemu keluarganya. Hanya pada saat lebaran ia akan pulang ke kampungnya bertemu keluarga. Bapak dengan tiga anak ini mempunyai pekerjaan lain saat pulang ke kampungnya. Ia bekerja membajak sawah atau membersihkan kebun. Bahkan saat ia pulang ke kampung untuk bertemu keluarga, ia akan tetap bekerja. Istrinya yang mempunyai warung di sebuah sekolah juga ikut membantu Kimpul bekerja. Hanya saat anak-anaknya menginginkan untuk berlibur ke suatu tempat baru ia dan istrinya akan menemani anak-anaknya untuk pergi ke sebuah tempat rekreasi dekat dengan kampungnya tersebut. Sekitar Kuningan, Jawa Barat, tidak jauh dari tempat ia dan keluarganya tinggal terdapat sebuah tempat rekreasi dengan kolam renang, pemandian air panas serta tempat bermain anak-anak. Hanya dengan membayar Rp 25,000 per orang untuk tiket masuk, ia bersama keluarganya sudah bisa menikmati seluruh fasilitas dari tempat rekreasi tersebut. Selain itu, keluarga Kimpul lebih banyak menghabiskan waktu di rumahnya sekaligus bekerja.


            Dulu ia bersama keluarganya sempat tinggal di Jakarta. Pada saat itu ia masih tinggal hanya bersama istrinya. Ketika ia sudah punya anak, istrinya merasa akan lebih nyaman jika ia tinggal di kampung saja. Namun karena tuntutan pekerjaan, ia akhirnya memilih tinggal di Jakarta dan istri serta anaknya menetap di kampungnya. Hanya beberapa kali saja keluarganya mengunjungi Kimpul untuk berlibur. Kimpul mengatakan, “Anak sukanya cuman ke Ragunan sama ke Taman Mini, kalau ke Ancol kejauhan, panas”. Namun ia menambahkan kalau keluarganya akan tetap memilih untuk berlibur di daerah Kuningan karena bagi mereka, kampungnya sudah sangat nyaman baik untuk ditinggali ataupun menjadi tempat berlibur ke daerah di sekitarnya, dengan mengatakan hal tersebut mengakhiri wawancara yang dilakukan pada pagi itu.

No comments:

Post a Comment