Monday, September 29, 2014

Informan #4



            Akrab disapa Triko, pria dengan tiga anak ini bekerja sebagai wiraswasta. Ia bersama dengan keluarganya tinggal di Jalan Lorong, Jakarta Utara. Pekerjaan yang ia lakukan dari mulai Senin hingga Jumat merupakan pekerjaan yang tidak tetap, karena sebagai wiraswasta yang bekerja di bidang jasa, ia membantu para konsumennya untuk mengurus kebutuhan-kebutuhan untuk melengkapi surat penting. Pekerjaannya memang berhubungan dengan pemerintahan daerah. Jam kerja yang dimiliki Triko juga pada akhirnya mengikuti jam kerja kantor pemerintahan. Biasanya, kantor pemerintahan mulai buka jam sembilan pagi. Triko akan berangkat menuju kesana biasanya baru jam sepuluh pagi. Saat ditanyakan mengapa, “kantor pemerintah kan kalau buka baru jam sembilan, kalau saya sudah sampai sana jam sembilan biasanya belum ada orang. Makanya saya baru berangkat jam sepuluh dari rumah biar sampai sana sudah ada yang melayani” tutur Triko. Aktivitas yang dilakukan juga tidak selalu sama tergantung kebutuhan dari konsumennya. Misalnya saja ada yang membutuhkan jasa untuk melengkapi suatu surat penting, ia harus mendatangi berbagai tempat seperti ke kecamatan lalu ke kota ataupun ke notaris untuk memenuhi permintaan dari konsumennya. Maka terkadang hasil yang didapatkan tidak selalu tepat. Ia mengatakan, “ penghasilan tidak tentu tergantung pekerjaan yang didapat. Wiraswasta ini kan bisa dibilang sebagai direktur perusahaan sendiri jadi untuk mendapatkan penghasilan benar-benar harus mencari”. Walaupun begitu, pekerjaan yang ia lakukan ini, sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga seperti membiayai sekolah anak ataupun untuk rekreasi.

            Mengikuti jam kerja kantor pemerintahan, ia juga mempunyai hari libur pada Sabtu dan Minggu.  Triko yang mempunyai hobi memancing biasanya mempunyai kegiatan memancing bersama teman-temannya di Ancol. Ia menyukai pergi memancing di laut lepas. Biasanya ia bersama temannya rela hingga menyewa kapal untuk berangkat memancing ikan di laut. Mulai dari jam tiga pagi, Triko biasanya sudah pergi menuju Ancol yang tidak terlalu jauh dari tempat yang ia tinggali. Berkumpul di dermaga, ia bertemu teman-temannya untuk siap berangkat dengan kapal yang sudah ia sewa. Perlengkapan yang ia bawa juga sudah siap, seperti pancingan dan umpannya, makanan serta minuman, dan tidak lupa membawa rokok. Ia bisa menghabiskan waktu berjam-jam di laut demi mendapatkan ikan. Baru saat sudah pagi ia bersama teman-temannya kembali menuju dermaga. Aktivitas yang ia gemari ini tentu dilakukan hanya pada hari weekend, karena tidak hanya dirinya, teman-temannya juga mempunyai pekerjaan serta keluarga. Terkadang masing-masing individu mempunyai kesibukan sendiri, entah itu ada acara bersama keluarga ataupun kegiatan kantor yang tidak bisa ditinggalkan. Triko sendiri mengatakan bahwa kalau ada kegiatan bersama keluarga ia harus mengundur kegiatan mancingnya tersebut. Maka dari itu, kegiatan mancing ini biasanya sudah direncanakan bersama rekan-rekannya dari jauh hari.

            Kegiatannya bersama keluarga juga tidak pernah dilupakan oleh Triko. Ia banyak menghabiskan waktu bersama keluarganya. Kadang Triko juga suka mengajak keluarganya untuk ikut memancing namun tidak seperti yang dilakukan bersama rekan-rekannya. Selain memancing, kegiatan di Ancol juga banyak yang bisa dilakukan bersama keluarga. Bagi dirinya, Ancol itu merupakan tempat yang lengkap, “Tidak hanya dekat, Ancol itu apa saja ada jadi kalau kesana itu ya efisien” kata Triko yang semangat menceritakan kegiatannya bersama keluarga. Walaupun begitu, anak-anaknya yang sudah menjadi mahasiswa terkadang lebih memilih untuk pergi ke mal. Keluarganya suka mengunjungi mal yang berada di daerah Kelapa Gading. Selain karena alasan dekat dengan tempat tinggalnya, mal yang berada di Kelapa Gading, bagi Triko, terbilang lengkap. Kuliner yang tersedia di Kelapa Gading juga begitu banyak seperti Daeng Tata yang terkenal karena iganya. Kegiatan menonton film juga sering dilakukan oleh keluarga Triko dan tempat yang menjadi pilihan tentu berada di salah satu mal di Kelapa Gading. Namun, sempat suatu hari Triko mengalami pengalaman yang tidak begitu mengesankan saat mengunjungi suatu restaurant di Kelapa Gading. Ia menceritakan, “pernah saya makan di satu restaurant, di menunya tidak ada harganya dan saat kita sudah makan, harga dengan kualitas rasa makanan serta servisnya tidak sesuai”. Ia sangat menyesali pernah mendatangi restaurant tersebut dan menjadi suatu pelajaran untuk lebih berhati-hati saat memilih tempat makan. Pengalaman lain yang pernah dirasakan oleh Triko adalah saat ia mengunjungi Pondok Indah Mal. Bagi Triko jarak yang ditempuh untuk sampai kesana terbilang jauh dan saat sudah sampai ternyata mal tersebut terlalu ramai, “mencari parker saja sudah bisa setengah jam lebih dan isinya juga kebanyakan abg-abg” ujar Triko dengan nada yang menunjukkan kekesalan. Ia melanjutkan, “di pim juga lebih banyak butik yang harganya di atas jadi tidak banyak yang bisa di beli, kalau di mal yang di Kelapa Gading, ada butik juga tapi ada juga toko-toko yang untuk kelas menengah”. Memang semenjak saat itu, Triko lebih memilih untuk berkunjung ke mal yang berada di Kelapa Gading saja.

            Mengunjungi keluarga lainnya juga menjadi salah satu kegiatan yang disukai, tidak hanya Triko namun istri dan anaknya juga. Ia terkadang suka menginap di salah satu rumah saudaranya yang berada di daerah Jakarta Selatan. Untuk Triko mengunjungi keluarga menjadi salah satu aktivitas untuk mempererat tali persaudaraan. Anak-anaknya juga bisa berkumpul bersama saudara-saudaranya membuat Triko semakin senang dengan akrabnya keluarga besarnya tersebut. Jika ada waktu luang yang panjang, ia bersama keluarganya juga suka untuk pergi ke Bandung bersama. Biasanya ia dan istri serta anaknya memilih untuk menginap dua atau tiga hari di Bandung. Banyaknya kegiatan yang dapat dilakukan disana menjadi alasan mengapa ia dan keluarganya menyukai datang kesana. Bagi Triko, pergi ke Bandung atau menghabiskan waktu bersama keluarga ataupun temannya menjadi kegiatan di waktu luang yang paling ia sukai, dan dengan perkataan tersebut, mengakhiri perbincangan pada sore itu.

No comments:

Post a Comment