Akrab disapa
Triko, pria dengan tiga anak ini bekerja sebagai wiraswasta. Ia bersama dengan
keluarganya tinggal di Jalan Lorong, Jakarta Utara. Pekerjaan yang ia lakukan
dari mulai Senin hingga Jumat merupakan pekerjaan yang tidak tetap, karena
sebagai wiraswasta yang bekerja di bidang jasa, ia membantu para konsumennya
untuk mengurus kebutuhan-kebutuhan untuk melengkapi surat penting. Pekerjaannya
memang berhubungan dengan pemerintahan daerah. Jam kerja yang dimiliki Triko
juga pada akhirnya mengikuti jam kerja kantor pemerintahan. Biasanya, kantor
pemerintahan mulai buka jam sembilan pagi. Triko akan berangkat menuju kesana
biasanya baru jam sepuluh pagi. Saat ditanyakan mengapa, “kantor pemerintah kan
kalau buka baru jam sembilan, kalau saya sudah sampai sana jam sembilan
biasanya belum ada orang. Makanya saya baru berangkat jam sepuluh dari rumah
biar sampai sana sudah ada yang melayani” tutur Triko. Aktivitas yang dilakukan
juga tidak selalu sama tergantung kebutuhan dari konsumennya. Misalnya saja ada
yang membutuhkan jasa untuk melengkapi suatu surat penting, ia harus mendatangi
berbagai tempat seperti ke kecamatan lalu ke kota ataupun ke notaris untuk
memenuhi permintaan dari konsumennya. Maka terkadang hasil yang didapatkan
tidak selalu tepat. Ia mengatakan, “ penghasilan tidak tentu tergantung
pekerjaan yang didapat. Wiraswasta ini kan bisa dibilang sebagai direktur
perusahaan sendiri jadi untuk mendapatkan penghasilan benar-benar harus
mencari”. Walaupun begitu, pekerjaan yang ia lakukan ini, sudah cukup untuk
memenuhi kebutuhan keluarga seperti membiayai sekolah anak ataupun untuk
rekreasi.
Mengikuti
jam kerja kantor pemerintahan, ia juga mempunyai hari libur pada Sabtu dan
Minggu. Triko yang mempunyai hobi
memancing biasanya mempunyai kegiatan memancing bersama teman-temannya di
Ancol. Ia menyukai pergi memancing di laut lepas. Biasanya ia bersama temannya
rela hingga menyewa kapal untuk berangkat memancing ikan di laut. Mulai dari
jam tiga pagi, Triko biasanya sudah pergi menuju Ancol yang tidak terlalu jauh
dari tempat yang ia tinggali. Berkumpul di dermaga, ia bertemu teman-temannya
untuk siap berangkat dengan kapal yang sudah ia sewa. Perlengkapan yang ia bawa
juga sudah siap, seperti pancingan dan umpannya, makanan serta minuman, dan
tidak lupa membawa rokok. Ia bisa menghabiskan waktu berjam-jam di laut demi
mendapatkan ikan. Baru saat sudah pagi ia bersama teman-temannya kembali menuju
dermaga. Aktivitas yang ia gemari ini tentu dilakukan hanya pada hari weekend, karena tidak hanya dirinya, teman-temannya
juga mempunyai pekerjaan serta keluarga. Terkadang masing-masing individu
mempunyai kesibukan sendiri, entah itu ada acara bersama keluarga ataupun
kegiatan kantor yang tidak bisa ditinggalkan. Triko sendiri mengatakan bahwa
kalau ada kegiatan bersama keluarga ia harus mengundur kegiatan mancingnya
tersebut. Maka dari itu, kegiatan mancing ini biasanya sudah direncanakan
bersama rekan-rekannya dari jauh hari.
Kegiatannya
bersama keluarga juga tidak pernah dilupakan oleh Triko. Ia banyak menghabiskan
waktu bersama keluarganya. Kadang Triko juga suka mengajak keluarganya untuk
ikut memancing namun tidak seperti yang dilakukan bersama rekan-rekannya.
Selain memancing, kegiatan di Ancol juga banyak yang bisa dilakukan bersama
keluarga. Bagi dirinya, Ancol itu merupakan tempat yang lengkap, “Tidak hanya
dekat, Ancol itu apa saja ada jadi kalau kesana itu ya efisien” kata Triko yang
semangat menceritakan kegiatannya bersama keluarga. Walaupun begitu,
anak-anaknya yang sudah menjadi mahasiswa terkadang lebih memilih untuk pergi
ke mal. Keluarganya suka mengunjungi mal yang berada di daerah Kelapa Gading.
Selain karena alasan dekat dengan tempat tinggalnya, mal yang berada di Kelapa
Gading, bagi Triko, terbilang lengkap. Kuliner yang tersedia di Kelapa Gading
juga begitu banyak seperti Daeng Tata yang terkenal karena iganya. Kegiatan
menonton film juga sering dilakukan oleh keluarga Triko dan tempat yang menjadi
pilihan tentu berada di salah satu mal di Kelapa Gading. Namun, sempat suatu
hari Triko mengalami pengalaman yang tidak begitu mengesankan saat mengunjungi
suatu restaurant di Kelapa Gading. Ia menceritakan, “pernah saya makan di satu
restaurant, di menunya tidak ada harganya dan saat kita sudah makan, harga
dengan kualitas rasa makanan serta servisnya tidak sesuai”. Ia sangat menyesali
pernah mendatangi restaurant tersebut dan menjadi suatu pelajaran untuk lebih
berhati-hati saat memilih tempat makan. Pengalaman lain yang pernah dirasakan
oleh Triko adalah saat ia mengunjungi Pondok Indah Mal. Bagi Triko jarak yang
ditempuh untuk sampai kesana terbilang jauh dan saat sudah sampai ternyata mal
tersebut terlalu ramai, “mencari parker saja sudah bisa setengah jam lebih dan
isinya juga kebanyakan abg-abg” ujar Triko dengan nada yang menunjukkan kekesalan.
Ia melanjutkan, “di pim juga lebih banyak butik yang harganya di atas jadi
tidak banyak yang bisa di beli, kalau di mal yang di Kelapa Gading, ada butik
juga tapi ada juga toko-toko yang untuk kelas menengah”. Memang semenjak saat
itu, Triko lebih memilih untuk berkunjung ke mal yang berada di Kelapa Gading
saja.
Mengunjungi
keluarga lainnya juga menjadi salah satu kegiatan yang disukai, tidak hanya
Triko namun istri dan anaknya juga. Ia terkadang suka menginap di salah satu
rumah saudaranya yang berada di daerah Jakarta Selatan. Untuk Triko mengunjungi
keluarga menjadi salah satu aktivitas untuk mempererat tali persaudaraan.
Anak-anaknya juga bisa berkumpul bersama saudara-saudaranya membuat Triko
semakin senang dengan akrabnya keluarga besarnya tersebut. Jika ada waktu luang
yang panjang, ia bersama keluarganya juga suka untuk pergi ke Bandung bersama. Biasanya
ia dan istri serta anaknya memilih untuk menginap dua atau tiga hari di
Bandung. Banyaknya kegiatan yang dapat dilakukan disana menjadi alasan mengapa
ia dan keluarganya menyukai datang kesana. Bagi Triko, pergi ke Bandung atau
menghabiskan waktu bersama keluarga ataupun temannya menjadi kegiatan di waktu
luang yang paling ia sukai, dan dengan perkataan tersebut, mengakhiri perbincangan
pada sore itu.
No comments:
Post a Comment